Pertandingan Persipa Pati vs Persibat Batang pada laga kedua babak 10 besar Liga 3 Zona Jawa Tengah di Stadion Hoegeng Pekalongan, Jumat(26/11/2021), tengah mendapat sorotan netizen. Terutama gol ketiga yang dicetak oleh sang kapten, Tri Handoko.
Dalam video yang diunggah @mafiawasit, Tri Handoko begitu mudah mencetak gol ketiganya di masa injury time. Padahal ada tiga pemain Persibat yang dekat dengan eks pemain Persis Solo itu, tetapi sama sekali tidak panik melihat gawangnya dalam ancaman.
Selain itu, injury time juga cukup lama dari waktu tambahan yang diberikan. Waktu tambahan seharusnya hanya tiga menit. Namun, pertandingan tetap berjalan meski waktu sudah lebih dari lima menit.
Mbak Nana sampai bosen mau bikin PSSi bisa Apa Jilid 69.. pic.twitter.com/SLDB5hnZlY
— Komisi Wasit (@MafiaWasit) November 26, 2021
Tak pelak kejadian ini mendapat sorotan dari netizen. Ada yang beranggapan bahwa ada indikasi pengaturan skor dalam pertandingan tersebut.
“Kirain kalau Ketumnya dari polisi bakal bersih itu pengaturan skor. PSSI mending jadi operator p*rk*r aja lah,” tulis @asmu****.
“Liga seperti ini kok minta Emil diinaturalisasi,”” tulis @azz****.
Namun, ada pula netizen yang menilai aksi pemain Persibat adalah bentuk protes kepada wasit yang dianggap kurang sportif. Pada menit ke-92, pemain Persibat disikut oleh kiper Persipa, tetapi hanya dikartu kuning oleh wasit.
Menariknya, meski wasit mengakui kiper Persipa melakukan pelanggaran dengan memberikan kartu kuning, dia tidak memberikan hadiah penalti. Padahal, kejadian itu berada di kotak penalti.
Wasit hanya memberikan bola fair play. Itu pun bola fair play yang diberikan kepada pemain Persibat tidak diberikan. Pemain Persipa tetap menerima bola dari temannya yang kemudian menjadi gol.
“Ternyata bentuk protes dari pemain Persibat karena menit 92 kiper Persipa nyikut tapi cuma dikartu kuning,” tulis @kevinpram******.
“Walaupun tetep bad gesture dari Persibat karena harusnya tetep fight sampe menit akhir tapi ya gak tau lah, terserah,” lanjutnya.
“Itu kayaknya pemainnya ngambek mbah, mungkin gara-gara keputusan wasit sebelumnya ada yangg merugikan Batang,” tulis @mosa*****.
“Itu pemain Persibat marah, soalnya pemainnya habis disikut sama kiper Persipa. Terus pelatihnya protes, pemainnya disuruh keluar semua,” tulis @ozhan****.
Jika dilihat kejadian sebelumnya, terlihat wajar apabila pemain Persibat ogah-ogahan karena kecewa dengan keputusan wasit. Apalagi bola fair play yang seharusnya diberikan kepada Persibat malah dimanfaatkan pemain Persipa untuk mencetak gol ketiga.
Namun, menjadi kurang pas apabila pemain Persibat membiarkan pemain Persipa mencetak gol. Sebab, wasit belum meniup peluit panjang dan jika tidak puas dengan keputusan pengadil bisa melaporkannya ke Komdis PSSI.