FIFA resmi tidak menjatuhkan sanksi untuk Indonesia usai terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober 2022, yang menewaskan 131 orang.
Kepastian ini disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, usai menerima surat dari FIFA per 5 Oktober 2022 yang ditandatangani oleh Presiden Gianni Infantino.
“Kemarin saya telah menerima surat dari FIFA. Ini adalah tindak lanjut pembicaran saya per telfon dengan Presiden FIFA Gianni Infantino pada 3 Oktober 2022 lalu, ” kata Presiden Jokowi di YouTube Sekretariat Presiden.
“Berdasarkan surat itu, Alhamdulillah sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA,” imbuhnya.
Malahan, FIFA akan datang ke Indonesia untuk berkolaborasi dengan pemerintah dengan membentuk tim transformasi perbaikan sepak bola Indonesia.
“FIFA bersama-sama dengan pemerintah akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia,” ujar Presiden Jokowi.
Setidaknya, ada lima poin utama yang akan diperbaiki oleh FIFA dalam transformasi perbaikan sepak bola Indonesia itu. Selama proses tersebut, FIFA akan berkantor di Tanah Air.
Berikut lima poin utama dari kolaborasi tersebut:
1. Mambangun standar keamanan stadion di Indonesia.
2. Memformulasikan standar protokol dan prosedur pengamanan oleh pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional.
3. Bersama-sama bersosualisasi dan diskusi dengan klub Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran, masukan, dan komitmen bersama.
4. Tentang pengaturan jadwal pertandingan, yang memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada.
5. Pendampingan dari para ahli di bidangnya.