FC Seoul sedang menjadi sorotan para pecinta sepak bola Korea Selatan. Sebab, klub juara K-League 1 2016 tersebut nekat memasang boneka seks di tribune stadion untuk meramaikan stadion.
Pemandangan boneka seks tersebut terlihat saat FC Seoul berhasil meraih kemenangan 1-0 atas Gwangju FC pada pekan kedua K-League 1 2020 di Seoul World Cup Stadium, Minggu (17/5/2020).
Jumlah boneka tersebut sebanyak 30 buah, di mana 28 di antaranya adalah boneka perempuan dan sisanya adalah boneka laki-laki. Mereka di pasang dengan jarak tertentu seperti anjuran sosial distancing virus corona.
Sekilas tidak ada yang aneh dalam boneka tersebut. Namun, tudingan bahwa itu boneka seks muncul setelah terlihat plakat promosi toko peralatan seks dan alamat-alamat situs yang tergolong porno.
FC Seoul menjelaskan bahwa sebenarnya niat klub adalah ingin memasang boneka biasa yang mirip dengan manusia asli, tetapi Dalcom selaku perusahaan yang bekerja sama dengan klub justru memesan boneka seks.
FC Seoul menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya terhadap berbagai pihak. Mereka mengaku salah karena lalai tidak memeriksa kembali.
“Kami ingin meminta maaf kepada suporter. Kami sangat menyesal tentang boneka yang dipasang di stadion pada pertandingan Minggu, 17 Mei 2020,” tulis FC Seoul di Instagram dilansir dari Koreaboo.
“Namun, kami ingin mengklarifikasi bahwa manekin tersebut dibuat agar mirip seperti manusia sungguhan. Mereka tidak dipergunakan untuk tujuan seksual, seperti yang telah dikonfirmasi oleh pabriknya,” lanjutnya.
“Kami dipasok oleh perusahaan bernama Dalcom, yang mengklaim bahwa mereka adalah boneka pakaian. Kami gagal memeriksa bagian ini (label iklan) dan itu memang kesalahan kami. Kami mohon maaf,” tuturnya menambahkan.
Sementara itu, Direktur Dalcom, Cho Young-june, menjelaskan bahwa iklan itu berasal dari perusahaan boneka yang dipesan oleh Dalcom. Mereka ingin mengambil foto sebelum pertandingan.
Namun, perusahaan yang dipesan oleh Dalcom tersebut kurang cermat melepas semua iklan dan logo sehingga masih ada yang terlihat oleh para pecinta sepak bola saat siaran langsung.
“Mereka sepatutnya copot dulu logo sebelum pertandingan dimulai. Tapi ada beberapa ikat rambut dan logo tersisa yang diliat oleh mata publik,” ujar Cho Young-june kepada BBC.