Tepat pada hari ini, 4 Juni 1938 atau 82 tahun yang lalu, Indonesia yang dulunya dikenal Hindia Belanda tampil sebagai negara Asia pertama di Piala Dunia edisi ketiga yang diadakan di Prancis.
Hindia Belanda tampil di Piala Dunia tanpa melewati satu pun pertandingan kualifikasi. Sebab, Jepang yang harusnya menjadi lawan play-off mengundurkan diri karena perang China pada 1930-an.
Di Piala Dunia 1938, Hindia Belanda tidak mampu berbuat banyak. Di hadapan 9.000 pasang mata, Hindia Belanda tumbang enam gol tanpa balas dari Hungaria. Sejarah mencatat demikian.
Namun, dalam versi cerita lainnya, sebenarnya Hindia Belanda mampu mencetak satu gol ke gawang Hungaria melalui gelandang sayap berdarah Maluku, Isaac Pattiwael yang kemudian dianulir oleh wasit.
Kisah gol tersebut tidak tercatat dalam sejarah Piala Dunia, tetapi Isaac Pattiwael kerap mencertikan gol tersebut ke orang-orang terdekatnya, termasuk salah seorang cucu, John Pattiwael.
Sayangnya, John Pattiwael tidak mengetahui persisnya kenapa gol kakeknya tersebut dianulir wasit asal Prancis, Roger Conrie, yang memimpin peertandingan kala itu.
“Tapi yang saya ingat, kakek saya pernah mencetak gol ke gawang Hungaria, tapi dianulir oleh wasit,” ungkap John Pattiwael kepada BBC Indonesia, Minggu (17/06/2018).
Di Piala Dunia 1938, Hindia Belanda langsung angkat koper setelah tumbang dari Hungaria. Sebab, kejuaraan dunia yang diikuti oleh 15 negara tersebut digelar menggunakan sistem gugur.
Sementara itu, Hungaria mampu melaju hingga ke partai final. Namun, di partai puncak, mereka dipaksa menyerah dengan skor 2-4 kala menghadapi Italia.
Selama 82 tahun, kisah Hindia Belanda ini hanya bisa diulang-ulang lantaran Indonesia belum mendapat kesempatan kembali untuk tampil di kejuaraan antar bangsa paling elit di dunia tersebut.
Namun, pada tahun depan, masyarakat Indonesia setidaknya bisa menyaksikan skuat Garuda tampil di Piala Dunia U-20 2021. Indonesia bertindak sebagai tuan rumah, sehingga secara otomotis akan turut serta.
Pemain Hindia Belanda di Piala Dunia 1938
Kiper: Tan “Bing” Mo Heng (HCTNH Malang), Jack Samuels (Hercules Batavia)
Belakang: Dorst, J. Harting Houdt Braaf Stand (HBS Soerabaja), Frans G. Hu Kon (Sparta Bandung), Teilherber (Djocoja Djogjakarta)
Tengah: G.H.V.L. Faulhaber (Djocoja Djogjakarta), Frans Alfred Meeng (SVBB Batavia), Achmad Nawir (HBS Soerabaja), Anwar Sutan (VIOS Batavia), G. van den Burgh (SVV Semarang)
Depan: Tan Hong Djien (Tiong Hoa Soerabaja), Tan See Han (HBS Soerabaja), Isaac “Tjaak” Pattiwael (VV Jong Ambon Tjimahi), Suvarte Soedarmadji (HBS Soerabaja), M.J. Hans Taihuttu Voetbal Vereniging (VV Jong Ambon Tjimahi), R. Telwe (HBS Soerabaja), Herman Zomers (Hercules Batavia)
Pelatih: Johannes Mastenbroek (Belanda)
Baca juga artikel VOCKET FC Indonesia lainnya yang telah kami sediakan untuk Anda
PSM Makassar Dan Bali United Perlu Bersiap, AFC Cup 2020 Bakal Kembali Digelar
Sukses Tangani COVID-19, Vietnam Nyatakan Siap Jadi Tuan Rumah Piala AFF 2020
Piala AFF 2020 Digelar Sesuai Jadwal, Kabar Kurang Bagus Untuk Timnas Indonesia