Manajer pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mendapat kritikan bertubi-tubi usai buka-bukaan kepada media Korea Selatan. Setelah Indra Sjafri dan Syarif Bastaman, kini giliran Yeyen Tumena yang menyampaikan kritik.
Yeyen Tumena kurang senang dengan etika Shin Tae-yong sejak pertama datang ke Indonesia. Ia melihat pelatih 51 tahun itu kurang bisa percaya dengan orang-orang di luar negaranya.
Bahkan, Yeyen yang kini mengetuai Asosiasi Pelatih Sepak Bola Indonesia (APSI) menuding Shin Tae-yong memiliki andil di balik lengsernya Danuwindo dari kursi Direktur Teknik PSSI.
“Saya melihat dari sisi etika, sejak awal kedatangan Shin Tae-yong sudah tidak baik. Mungkin dia tipe pria yang sulit percaya pada orang asing di luar rekan senegara,” kata Yeyen dikutip dari Bolalob.
“Begitu datang, Shin Tae-yong menyingkirkan Danurwindo dari Dirtek PSSI. Tapi, tiga hari kemudian ia duduk lagi bersama Danurwindo untuk membicarakan programnya. Terlihat tidak elok,” lanjutnya.
Yeyen Tumena juga menyentil sikap Shin Tae-yong yang banyak memprotes keputusan PSSI. Menurut mantan Direktur Bhayangkara FC ini, Shin Tae-yong selaku ‘karyawan’ tidak berhak melakukan itu.
“Ketika pelatih sudah menandatangani kontrak dengan klub atau federasi, dia sudah menjadi karyawan yang berhak mendapat upah atas hasil kerjanya yang telah disepakati bersama,” kata Yeyen Tumena dilansir dari Suara.com.
“Apakah sebagai karyawan yang bekerja untuk PSSI, Shin Tae-yong boleh mengomentari keputusan PSSI menunjuk pelatih lokal untuk mendampinginya?” lanjutnya.
“Atau putusan PSSI tunjuk orang jadi direktur teknik dikomentari? Saya di sini bicara aspek pengelolaan dan hak PSSI ya, bukan personal yang ditunjuk,” tuturnya menambahkan.
Yeyen Tumena pun menyarankan Shin Tae-yong untuk bekerja sesuai perjanjian kontrak saja. Ia juga harus bisa menerima keputusan-keputusan yang diambil PSSI.
“Shin Tae-yong silakan bekerja sesuai kontrak dengan PSSI. Sebagai pelatih Timnas Indonesia, tentu dia harus berkomunikasi dengan baik juga sama direktur teknik terkait program kerja,” ucap Yeyen.
“Di mana-mana juga begitu. Entah itu program disetujui atau tidak, lain cerita. Silakan bahas di internal, jangan lewat media massa,” tutup mantan pemain Timnas Indonesia itu.
Baca juga artikel VOCKET FC Indonesia lainnya yang telah kami sediakan untuk Anda
Kabar Buruk, Jadwal Liga 1 2020 Berpotensi Bentrok Dengan Agenda Timnas Indonesia
Soal Pernyataan Indra Sjafri, Pengamat: Narasi Yang Tidak Mencerdaskan