Striker Bhayangkara FC, Herman Dzumafo, merupakan salah satu striker paling tua di Liga 1 2020. Ia kini berusia 40 tahun, satu tahun di bawah pemain tergaek, Ismed Sofyan.
Walau sudah 40 tahun, kondisi fisik pemain asal Kamerun ini masih sangat prima. Terbukti, ia dipercaya tampil sebanyak 33 laga dengan sumbangan empat gol di Liga 1 2019.
Lantas, apa rahasia Dzumafo bisa prima hingga usia 40 tahun? Selain berlatih, ia ternyata sangat selektif dalam mengonsumsi makanan. Ia pantang makan gorengan dan masakan yang pedas.
Nasi putih pun hanya sedikit. Striker yang sudah menjadi warga negara Indonesia (WNI) sejak 2017 ini sehari-hari mengonsumsi nasi merah dan salad.
“Setiap hari menjaga fisik dengan joging. Selain itu, saya juga selektif soal makan. Misalnya pantang makan gorengan, cabai, kalau nasi putih juga hanya sedikit,” kata Dzumafo di laman resmi Liga 1 pada 2018.
“Kebanyakan saya makan nasi merah dan salad,” tuturnya menambahkan.
Berkarier di kasta tertinggi sepak bola Indonesia di usia gaek tentu tidak mudah dan hanya segelintir orang saja yang mampu melakukannya.
Selain Dzumafo, pemain-pemain tergaek di Liga 1 2020 adalah Ismed Sofyan (Persija Jakarta/41 tahun), Alberto Goncalves (Madura United/39 tahun), Fakhrurrazi “Quba” (Persiraja/39 tahun), I Made Wirawan (Persib Bandung/38 tahun).
Semoga pola makanan sehat ala Dzumafo bisa ditiru pesepak bola muda Indonesia, agar mereka memiliki fisik yang kuat dan ‘awet’ berkarier di kasta teratas hingga usia tua.
Baca juga artikel VOCKET FC Indonesia lainnya yang telah kami sediakan untuk Anda
Soal Makanan Tak Sehat, Fakhri Husaini: Cara Berpikir Pemain Kita Bukan Manfaat, Tapi Rasa
Rahmad Darmawan Ikut Bangga Mantan Anak Asuhnya Diminati Klub Portugal