Kongres Luar Biasa (KLB) yang akan digelar pada 16 Februari 2023 ramai mendapat perhatian. Kekhawatiran muncul, apakah pemilihan Ketum, Waketum, hingga Exco bisa berlangsung secara bersih.
Pengamat sepak bola Indonesia, Sigit Nugroho, menyampaikan pernyataan yang cukup mengejutkan soal Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Ia menyebut bahwa perputaran uangnya sangat kencang.
Menurut Sigit Nugroho, kabar ini sudah menjadi rahasia umum. Jumlah uang untuk mendapat suara di KLB PSSI besar sekali. Setoran per voters bisa sampai puluhan juta.
Sigit Nugroho mengatakan hal seperti itu berkaca dari gelaran KLB yang sudah-sudah. Ia menyarankan KPK untuk memeriksa KLB 2023 agar KLB 2023 bisa bersih.
“Kita semua tahu kongres di Indonesia, Kongres PSSI seperti apa. Permainan uang sangat kencang. Kita tidak usah tutup mata lah, kalau KPK mau masuk silakan itu,” kata Sigit Nugroho dalam wawancaranya di YouTube iNews.
“Itu duitnya besar sekali. 87 pemilik suara dikali sekian puluh juta. Ini bisa dilacak. Tidak perlu justice collaborator, tinggal tunjuk saja siapa yang mau membantu, itu sangat terbuka sekali,” lanjutnya.
Sigit Nugroho tidak mengatakan bahwa La Nyalla Mattalitti melakukan hal seperti itu saat terpilih menjadi Ketum PSSI pada 2015-2016. Namun, hanya berada dalam situasinya.
Kondisi ‘uang panas’ seperti ini mungkin akan kembali menjadi tantangan bagi para calon Ketum PSSI, termasuk dua kandidat kuat yakni Erick Thohir dan La Nyalla Mattalitti.
Meski begitu, Sigit Nugroho berharap voters tidak terdoga dengan pundi-pundi uang dan memilih Ketum PSSI berdasarkan keinginan agar sepak bola Indonesia lebih baik ke depannya.
“Jadi, saat itu Pak La Nyalla pernah ada di fase itu. Saya tidak mengatakan Pak La Nyalla melakukan itu, tapi beliau tahu cara mencari suara,” ujar Sigit Nugroho.
“Pak Erick Thoir pun mungkin akan terjebak di perkara yang sama, tetapi bagaimana mencari solusi. Mungkin sebagian besar orang ingin melihat solusi baru,” imbuhnya.
Saat ini, sudah ada lima orang yang secara resmi maju dalam perebutan kursi Ketum PSSI periode 2023-2027. Selain Erick Thohir dan La Nyalla, ada Arif Wicaksono, Doni Setiabudi, dan Fary Djami Francis.