Sekjen PSSI, Yunus Nusi, membantah keras adanya isu suap sebesar Rp15 juta kepada klub-klub Liga 2 supaya bersedia menandatangani kesepakatan untuk menghentikan kompetisi musim 2022/2023.
Menurut Yunus Nusi, isu tersebut tidak masuk akal lantaran nominalnya terlalu kecil. Ia merasa Rp15 juta tidak seberapa bagi owner klub Liga 2 yang kaya raya.
“Masa klub Liga 2 mau disuap Rp15 juta. Di sana orang kaya semua. Masuk akal juga enggak,” kata Yunus Nusi, dilansir dari Antara.
Sebagai informasi, isu suap Rp15 juta muncul setelah Yan Mandenas selaku manajer Persipura Jayapura buka-bukaan soal data tanda tangan surat berjudul “Surat Pernyataan Bersama Klub Liga 2 2022/2023”.
Dalam surat yang beredar itu, berisi tanda tangan dari perwakilan 20 klub Liga 2. Namun, anehnya beberapa klub tidak merasa menandatangani surat tersebut. Sehingga memicu tanda tanya.
Yan Mandenas kemudian mendapatkan informasi bahwa mereka yang mewakili klub tanda tangan tersebut mendapatkan Rp15 juta.
“Tanda tangan itu sebagian dipalsukan. Banyak klub yang sudah mengadu karena setiap tanda tangan itu diberikan uang transportasi Rp15 juta perklub,” kata Yan Mandenas pada 16 Januari 2023.
“Namun, mereka tidak mengetahui itu untuk menghentikan liga. Yang kami tahu, tanda tangan itu dibuat sebagai tanda hadir di ‘manager meeting’,” imbuhnya.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) sejatinya telah menggelar owner’s meeting, Selasa (24/1/2023), untuk membahas Liga 2. Kabarnya, terjadi kesepakatan bahwa Liga 2 akan kembali dilanjut pada 24 Februari 2023.