Salah satu tenaga ahli menteri di Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, tidak yakin proses naturalisasi tiga pemain keturunan yang diajukan PSSI bisa rampung sebelum Kualifikasi Piala Asia 2023 pada Juni mendatang.
Hal ini disampaikan mantan sekretaris kemenpora (Sesmenpora) itu di kolom komentar Instagram pribadinya pada Jumat (25/2/2022). Ia menegaskan bahwa akan memproses naturalisasi pemain secara prosedural.
“Saya nggak yakin di Kualifikasi Piala Asia bulan Juni 2022 keburu. Pokoknya kami tetap prosedural, tidak ada kok yang mempersulit. PSSI juga sudah kerja keras untuk meneliti,” tulis Gatot ketika menjawab pertanyaan netizen.
Sebagai informasi, Sandy Walsh dan Jordi Amat sudah disetujui Kemenpora untuk dinaturalisasi. Kemudian, ada nama susulan Shayne Pattynama, tetapi belum tahu apakah sang pemain diproses bersamaan dengan dua nama awal.
Dokumen Sandy Walsh dan Jordi Amat bahkan dilaporkan sudah di Kemenpora. Menariknya, ketika melayani pertanyaan netizen, Gatot menyebebut masih menunggu kelengkapan dokumen dari PSSI.
Ini berarti masih ada beberapa dokumen kurang yang belum diterima oleh Kemenpora.
“Apanya yang sat set, orang dokumennya belum di kami, mas,” tulis Gatot ketika disebut lelet oleh netizen.
Jika melihat tanya jawab netizen dengan Gatot S Dewa Broto, bisa disimpulkan bahwa masih ada yang belum lengkap 100 persen terkait dokumen persyaratan pemain. Bisa saja, PSSI saat ini masih berupaya untuk melengkapi secepat mungkin.
Satu hal yang berkali-kali ditekankan Gatot adalah Kemenpora ingin pemain beres di FIFA. Jadi, ketika sudah WNI, sang pemain benar-benar bisa membela Timnas Indonesia.
Seperti diketahui sudah ada beberapa contoh kasus sebelumnya. Ezra Walian misal, sudah menjadi WNI pada 2017, tetapi baru bisa membela Timnas Indonesia pada 2021. Begitu juga Marc Klok, jadi WNI 2021, tapi baru bisa perkuat Garuda April 2022.