PSSI tidak setuju pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menjadi komentator atau pundit sepak bola Olimpiade 2020. PSSI meminta pelatih asal Korea Selatan itu fokus menangani Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong dipastikan tidak bisa menemani pemusatan latihan Timnas Indonesia yang dimulai sejak 1 Agustus di Samarinda atau Palembang karena masih di Korea Selatan. Ia akan datang terlambat.
Ia seharusnya terbang ke Indonesia pada 23 Juli 2021, tetapi Shin tae-yong telah meminta izin kepada PSSI untuk kembali ke Indonesia pada 6 Agustus.
Tidak diketahui alasan jelas kenapa Shin Tae-yong meminta izin datang terlambat ke Indonesia. Namun, media Korea Selatan, JoongAng Ilbo, mengabarkan bahwa dia akan menjadi komentator cabor sepak bola, khususnya Timnas Korea Selatan.
“Shin Tae-yong akan mendampingi tim (Korsel) dalam perjalanan yang diharapkan bisa meraih hasil lebih baik dari Olimpiade London 2012,” tulis JoongAng Ilbo.
“Shin pernah menjabat sebagai pelatih tim nasional di Olimpiade. Secara khusus, di Olimpiade Rio 2016, ia membawa tim melaju ke perempatfinal untuk pertama kalinya dalam sejarah,” lanjutnya.
“Analisis pelatih Shin yang juga sangat cerewet ini akan menambah keseruan menonton pertandingan sepak bola,” tulis JoongAng Ilbo lagi.
Terkait kabar itu, PSSI akan mencari kebenarannya. PSSI pun meminta Shin Tae-yong untuk fokus saja bersama Timnas Indonesia yang akan segera melakoni pemusatan latihan.
“Kami sedang menelusuri dan menanyakan ke Shin Tae-yong tentang kebenaran berita itu,” kata Sekjen PSSI Yunus Nusi kepada detikSport.
“PSSI sudah menyampaikan ke Shin Tae-yong agar segera kembali ke Indonesia dan memprioritaskan untuk menangani TC Timnas Indonesia. Rencananya 6 Agustus,” ujarnya
Sebagai informasi, pertandingan sepak bola Olimpiade akan berlangsung 22 Juli-7 Agustus 2021. Apabila benar Shin Tae-yong benar menjadi komentator, penerbangan dia ke Indonesia akan bergantung pada kiprah Korea Selatan.
Apabila Korea Selatan gugur lebih cepat, bisa saja Shin Tae-yong terbang ke Indonesia sebelum 6 Agustus. Namun, apabila Korea Selatan melaju hingga final, maka bisa saja sebaliknya.