Pelatih Timnas Yordania, Adnan Hamad, cukup terkejut dengan hasil pertandingan antara Kuwait vs Indonesia. Ia tak menyangka skuat Garuda akan keluar sebagai pemenangan.

Adnan Hamad sebelumnya sudah membuat perhitungan untuk timnya agar bisa lolos ke putaran final. Namun, kemenangan Indonesia atas Kuwait membuat perhitungan berubah.

Kemungkinan, Adnan Hamad mengira bakal bersaing dengan Kuwait saja untuk menjadi juara Grup A, tetapi kini ada Indonesia yang muncul sebagai kuda hitam.

“Tak diragukan lagi bahwa kemenangan Indonesia atas tuan rumah mengubah perhitungan grup,” ujar Adnan Hamad di laman resmi Federasi Sepak Bola Yordania.

“Oleh karena itu, mereka akan bersaing dalam kualifikasi untuk (putaran) final,” imbuhnya.

Meski begitu, Adnan Hamad sama sekali tidak gentar dengan Indonesia yang mungkin bisa membuat kejutan lagi dalam pertemuan kedua tim.

Pelatih berusia 61 tahun itu menegaskan timnya berbeda dengan Kuwait, yakni lebih terorganisasi. Yordania juga memiliki pemain yang berkarier di Liga Belgia.

Dia adalah Musa Al-Taamari yang bermain untuk OH Leuven. Peman 24 tahun itu berposisi sebagai winger kanan dan berpotensi duel dengan Pratama Arhan.

“Kami adalah tim yang terorganisasi dan memiliki pemain profesional di Liga Belgia dan bersiap sangat baik untuk kualifikasi ini,” kata Adnan Hamad.

“Kami harus memberikan level yang dibutuhkan untuk meraih kemenangan dan maju ke puncak grup,” imbuhnya.

Yordania juga sukses meraih kemenangan atas Nepal pada laga perdana dengan skor 2-0. Namun, kemenangan itu tak didapat dengan mudah karena gol baru bisa lahir di pertengahan babak kedua.