Pecinta sepak bola Indonesia tentu sudah mengenal Gabriel Budi Liminto. Ya, dia adalah salah satu agen pemain top Tanah Air yang menaungi pemain-pemain hebat Liga 1.
Beberapa nama di antaranya adalah Ilija Spasojevic (Bali United), Marko Simic (Persija Jakarta), Aleksandar Rakic (Barito Putera), hingga pemain lokal seperti Ryuji Utomo (Persija Jakarta).
Ia pun kerap dijuluki sebagai Super Agen Indonesia. Sebab, banyak pemainnya yang sukses, menjadi top skor, hingga membantu timnya menjadi juara di Liga 1.
Namun, Gabriel Budi tidak puas di situ saja. Menurut penuturannya di YouTube Jebreeet Media TV, ia ingin memperluas jaringannya di luar negara dan membantu bakat-bakat Indonesia untuk bisa berkarier di luar negeri.
“Aku juga ingin bantu talenta muda, talenta nasional, supaya mereka sukses membawa kebanggaan. Pemain Indonesia yang sukses di negeri orang, itu kan suatu kebanggaan tersendiri,” kata Gabriel Budi.
Gabriel Budi sudah memiliki pengalaman membawa pemain muda Indonesia ke luar negeri, yakni Ryuji Utomo. Ia membantu eks pemain Timnas Indonesia U-19 itu gabung PTT Rayong katika masih di Thai League 2 (Thailand) dan menjadi juara.
Ia juga menegaskan bahwa kemampuan di atas lapangan tidak menjadi jaminan utama seorang pemain bisa sukses di luar negeri. Namun, mentalitas dan kemampuan adaptasi lah yang lebih menentukan.
“Puji Tuhan, Ryuju Utomo juara di Liga Thailand bersama PTT Rayong, lalu promosi. Dia luar biasa, bekerja keras, punya mentality yang strong,” ujar Gabriel Budi.
“Karena yang penting dari pemain kita kalau sukses di negeri orang, yaitu mentality dan adaptasi. Kalau pemain bagus tapi tidak bisa adaptasi ya pulang. Homesick. Makanya harus selektif,” imbuhnya.
Lebih lajut, Gabriel Budi sejatinya sempat hampir membawa salah satu wonderkid Indonesia ke klub ternama Eropa, tetapi batal. Ia enggan menyebutkan nama pemain tersebut.
“Waktu itu saya mau bicara serius, proposal offer untuk wonderkid Indonesia. Tapi waktu itu ya gak tau enggak jadi,” terang Gabril Budi.
“Waktu itu sudah saya kasih plan luar biasa, salah satu klub besar Eropa, iklimnya tropis, bola pendek, harusnya luar biasa. Tapi mungin nanti bisa cerita-cerita lagi,” tegas pria asal Surabaya tersebut.