Sebuah laporan menarik dibagikan oleh pelatih fisik Timnas Indonesia, Lee Jae-hong. Menurut data, fisik para pemain Timnas Indonesia U-19 lebih bagus ketimbang Timnas Indonesia U-23 yang melakoni pemusatan latihan pada Desember 2020.
David Maulana dan kolega memiliki rata-rata massa otot sebesar 36 persen. Para pemain Timnas Indonesia mengalamai kenaikan sebesar 2,8 persen dari kondisi pada Juli 2020 (33,2 persen).
Rata-rata massa otot para pemain Timnas Indonesia U-19 saat ini pun lebih bagus ketimbang para pemain Timnas Indonesia U-23 yang Desember lalu melakoni pemusatan latihan, yakni 35,1 persen.
Namun, rata-rata massa otot Timnas Indonesia U-19 masih kalah 2,2 persen dari Timnas Korea Selatan U-19 yang berhasil menjadi runner-up Piala Dunia U-20 2019.
Oleh karena itu, Lee Jae-hong meminta Irfan Jauhari cs terus berusaha untuk menaikkan massa ototnya. Sebab, bagaimana pun, otot merupakan salah satu bagian penting untuk seorang pesepak bola.
“Jadi para pemain harus berusaha untuk mendapatkan otot lebih banyak melalui latihan kekuatan dan nutrisi yang baik,” kata Lee Jae-hong melalui Instagram pribadinya.
Selain massa otot, rata-rata rasio otot rangka Timnas Indonesia U-19 juga jauh lebih baik ketimbang Timnas Indonesia U-23. Bahkan, hanya kalah 0,1 persen dari Timnas Korea Selatan U-19 2019.
Begitu juga dengan rata-rata lemak tubuh. Sejak Juli 2020, rata-rata lemak tubuh Timnas Indonesia U-19 terus menurun hingga saat ini mencapai 10,4 persen. Jumlah itu lebih bagus 0,2 dari Timnas Korea Selatan U-19 dan jauh lebih baik dari skuat Garuda U-23 (14,7 persen).
Timnas Indonesia U-19 memang mendapat menu latihan yang cukup ‘keras’ selama ini. Mulai dari sesi latihan tiga kali sehari, hingga larangan keras untuk mengkonsumsi makanan-makanan yang tidak sesuai dengan tubuh atlet. Latihan keras itu pun menuai hasil.