Pelatih Persela Lamongan, Fakhri Husaini, mengeluhkan sulitnya melatih Persela Lamongan di Liga 2 2022. Menurutnya, tim berjuluk Laskar Joko Tingkir ini sulit diperbaiki.
Bahkan bagi dirinya, dari semua tim yang pernah ditangani, Persela Lamongan menjadi tim yang paling sulit diperbaiki eks pelatih Timnas Indonesia U-19 tersebut.
“Saya sudah banyak melatih beberapa tim tapi tidak ada yang sesulit memperbaiki tim ini,” kata Fakhri Husaini di situs resmi LIB.
Persela di bawah arahan Fakhri Husaini memang tampil buruk, dengan catatan dua kekalahan dan dua hasil imbang.
Mereka pun kini berada di posisi ke-10 karena belum pernah meraih kemenangan sekalipun.
Terkait hasil buruk itu, Fakhri Husaini menilai dikarenakan kesalahan-kesalahan pemain sendiri. Kesalahan tersebut terus berulang meski beberapa kali dievaluasi.
“Dan yang paling menyakitkan, kami kembali kebobolan lewat gol-gol konyol kesalahan pemain sendiri,” ujar Fakhri Husaini.
“Kami kehilangan 10 poin dengan gol kemasukan tragis dalam empat pertandingan. Kesalahan selalu terulang lagi terulang lagi,” imbuhnya.
Kini, Fakhri Husaini siap menanggung semua keputusan manajemen Persela, termasuk pemecatan. Ia juga bersedia menerima hujatan dari suporter.
“Saya siap apapun risiko yang akan diambil pengurus atas hasil jelek di empat laga ini,” kata Fakri Husaini.
“Saya terima kemarahan suporter tapi jangan sampai bisa melahirkan hal-hal yang tidak kita inginkan. Sehingga menjadi sanksi atau apapun itu. Kritikan dan hujatan saya siap menanggung,” tutup eks nakhoda Borneo FC itu.