Asosiasi Pesepak Bola Profesional Dunia (FIFPro) kaget dengan keputusan PSSI yang mengatur besaran gaji pemain Liga 1 dan Liga 2 2020, yakni maksimal 25 persen dari nilai kontrak selama Maret, April, Mei, dan Juni akibat pandemi virus corona (COVID-19).

Terkejutnya FIFPro disampaikan oleh kuasa hukum Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), Mohammad Agus Riza. PSSI seharusnya tidak ikut campur mengenai gaji pemain karena urusannya dengan klub.

FIFPro pun telah mengirimkan surat kepada PSSI terkait keputusan tersebut. Namun, belum ada jawaban atau balasan dari Federasi Sepak Bola Indonesia itu.

“Kaget mereka PSSI mengeluarkan kebijakan seperti itu,” kata Reza, dilansir dari Tempo.

“Di mana-mana, termasuk di Eropa, negosiasi gaji itu antara klub dengan pemain. Federasi tidak ikut campur, hanya mengarahkan saja. Bahkan FIFA yang mengeluarkan pedoman di tengah COVID-19 ini juga menyatakan begitu,” lanjutnya.

“Belum ada kabar atau jawaban dari PSSI. Padahal surat itu dari FIFPro yang menjadi mitra kerjanya FIFA sekaligus induk dari APPI,” tuturnya menutup.

FIFA sejatinya telah merilis pedoman masalah gaji pemain pada 7 April 2020. FIFA menyadari bahwa wabah COVID-19 turut mempengaruhi keuangan klub. Sehingga FIFA sangat mendorong klub dan pemain bekerja sama untuk menemukan solusi terbaik.

Baca juga artikel VOCKET FC Indonesia lainnya yang telah kami sediakan untuk Anda.

VFF Pastikan Park Hang-seo Bisa Dampingi Timnas Vietnam Di Piala AFF 2020

Eksklusif: Saran Datuk K. Rajagopal Untuk Timnas Indonesia Yang Kini Dilatih Shin Tae-yong

Disarankan Ke Liga Jepang Atau Korsel Daripada Eropa, Ini Jawaban Bagus Kahfi