Francisco Insa Bohigues alias Kiko Insa. Nama ini tentu cukup familiar di telinga pecinta sepak bola Indonesia. Sebab, dia pernah bermain untuk dua klub Tanah Air, Arema FC dan Bali United.
Namun, kariernya di Indonesia tidak lama. Pada 2015, Kiko Insa bermain untuk Arema FC. Satu tahun berselang, pemain asal Spanyol itu dipinjamkan ke Bali United.
Setelah itu, Kiko Insa membela berbagai klub luar Indonesia seperti Pahang FA (Malaysia), Bangkok Glass (Thailand), dan kini bersama Johor Darul Ta’zim (JDT) sejak 2018.
Kiko Insa kini berusia 31 tahun dan telah berganti paspor menjadi Malaysia. Kendati masih aktif sebagai pemain sepak bola, ternyata ia telah menjamah dunia transfer pemain.
Terbaru, Kiko Insa menjadi agen dari pemain asing baru Madura United asal Ghana, Emmanuel Oti Essigba. Ia turut nampang dalam foto perkenalan Emmanuel Oti.
Emmanuel Oti Essigba bersama agennya Kiko Insa memamerkan nomor punggung yang akan digunakannya bersama Madura United FC.
Oti nama punggung yang digunakan sekaligus nama panggilannya. pic.twitter.com/qNtMJfDOk2
— Madura United FC (@MaduraUnitedFC) January 3, 2020
Namun, ini bukanlah pertama kalinya Kiko Insa menjadi seorang agen. Sebelum tiba ke Indonesia, ia mengaku sudah terlibat dalam transfer pemain, entah itu sebagai perantara saja atau agen.
“Saya telah melakukan ini cukup lama di Eropa, Thailand, dan Malaysia. Bahkan, sebelum tiba di Indonesia, saya selalu menjadi agen atau perantara,” kata Kiko Insa kepada Vocketfc, Sabtu (4/1/2020).
“Saya tetap pemain JDT, tapi saya juga melakukan itu. Saya suka apapun tentang sepak bola. Di masa depan, saya ingin menjadi agen, pelatih, atau manajer. Itu rencana saya,” imbuhnya.
Kiko Insa menjelaskan bahwa Emmanuel Oti bukanlah pemain pertamanya yang dibawa ke Indonesia. Sebelumnya, ia sempat membawa beberapa nama seperti Toni Mossi (eks Arema FC), Pablo Rodriguez (eks Mitra Kukar), hingga Fernando Rodriguez (eks Mitra Kukar).
Kiko Insa juga menjadi dalang di balik transfer Fernanfo Rodriguez ke Kedah FA. Striker asal Spanyol itu pun kemudian menjadi top skor di Liga Super Malaysia 2019.
“Tidak. Di Indonesia sebelumnya saya pernah menjadi perantara Mossi ke Arema FC dan Madura United. Lalu Pablo Rodeiguez di Madura dan ke Singapura,” ujar Kiko Insa.
“Fernando Rodriguez juga saat ke Mitra Kukar dan Kedah FA. Dia adalah top skor Malaysia 2019. Tahun 2015, saya juga mengirim Cristobal Marquez Crespo dan Jorge Gotor di Mitra Kukar,” lanjutnya.
“Saya juga melakukan beberapa transfer ke Malaysia, seperti Rufino Segovia ke Selangor FA dan Pablo Pallares di Kedah FA,” tuturnya menambahkan.
Walau sudah cukup jauh berkecimpung di dunia transfer pemain, Kiko Insa enggan pensiun dari profesinya sebagai pesepak bola. Ia berencana pensiun di usia 36 tahun.
Kiko Insa akan melanjutkan pekerjaan sampingannya sebagai agen pemain. Ia juga berencana mengambil lisensi pelatih dan lisensi direktur olahraga.
“Saya akan terus bermain. Saya kembali berlatih bersama JDT pada tanggal 6. Saya sangat senang di sini dan berterima kasih kepada bos saya, Tunku Major Johor (TMJ),” kata Kiko Insa.
“Saya akan pensiun nanti ketika saya berusia 36 tahun, itu target saya. Sekarang, ketika pemain membutuhkan saya dan melakukan bisnis, akan saya lakukan di waktu luang,” lanjutnya.
“Saya juga akan mengejar lisensi untuk menjadi pelatih dan direktur olahraga. Saya sedang belajar di rumah via online dengan Federasi Sepak Bola Sanyol (RFEF),” tuturnya menutup.
Baca juga artikel VOCKET FC edisi bahasa Indonesia lainnya yang telah kami sediakan untuk Anda.
15 Pertandingan Dengan Jumlah Penonton Tertinggi Di Dunia 2019, Ada Persija Jakarta vs PSM Makassar
3 Fakta Emmanuel Oti, Pemain Asing Madura United Dari Liga Denmark