Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, tampaknya begitu sakit hati dengan pernyataan pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, yang menyebut dirinya seperti badut ketika menjadi bintang iklan.
Shin Tae-yong tahu bahwa Thomas Doll menyesal mengatakan hal tersebut dan sudah mengucapkan permintaan maaf secara terbuka. Namun, dirinya belum bisa memaafkan begitu saja.
“Jujur tidak bisa maafkan. Karena perilaku dia sudah salah,” kata Shin Tae-yong di Lapangan ABC Kawasan GBK, Senayan, Jakarta, Rabu (15/2/2023), dilansir dari Bolasport.com.
“Bagaimana bisa terjadi hal seperti ini, maksudnya pelatih klub bisa bicarakan timnas itu katanya badut,” imbuhnya.
“Saya berharap Persija bisa berprestasi dengan baik tetapi jika dipermasalahkan satu per satu tentang saya, saya tidak bisa diam,” tuturnya menambahkan.
Lebih lanjut, Shin Tae-yong memberikan nasihat bahwa sesama pelatih tak seharusnya saling menyerang karena sama-sama berkecimpung di dunia sepak bola.
Sebenarnya, tak hanya pelatih, tetapi juga rekan sesama profesi apapun.
Oleh karena itu, ia meminta Thomas Doll bersedia instropeksi diri dan menjaga bicaranya dengan lebih baik.
“Sebenarnya sama saja. Antara wartawan pasti ada hal yang harus dijaga dan direspek sama-sama. Tadi juga sama, ada yang mau dibicarakan juga harus dijaga. Apalagi ini tempat kerja sama, sama-sama di sepak bola,” kata Shin Tae-yong.
“Sebenarnya kalau mengekspresikan seperti itu sama saja mencaci maki masyarakat indonesia karena saya jadi pelatih timnas. Perilaku pelatih Persija tadi harusnya tidak boleh seperti itu. Dia pun harus evaluasi diri,” lanjutnya.
“Saya sebenarnya banyak yang mau dibicarakan, tapi bukan karena tidak bisa dan tidak punya mulut jadi tidak bicara. Tapi harus dijaga apa yang mesti dijaga omongannya,” tuturnya menambahkan.
Thomas Doll memang sudah cukup lama kerap melempar kritikan untuk Shin Tae-yong soal program TC Timnas Indonesia yang berada di luar kalender FIFA. Sebab, karena TC itu, Persija kerap ditinggal pemain-pemainnya cukup lama.
Namun, pelatih asal Jerman tersebut telah mengucapkan permintaan maaf terbuka dan dipublikasikan via laman resmi Persija. Semoga permasalahan seperti ini tak berlarut dan bisa saling bersinergi lebih baik ke depannya.