Asisten Shin Tae-yong yang juga pelatih fisik Timnas Indonesia, Lee Jae-hong, mulai geram dengan perlakukan PSSI. Ia pun sudah tidak bisa menahan dan mencurahkan keluhannya melalui Instagram pribadinya, @rogerio2026a.

Dalam curhatannya, Lee Jae-hong menyebut PSSI tidak menghargai dan memperlakuan staf pelatih Timnas Indonesia dengan benar. PSSI tidak memberikan jadwal jelas pemusatan latihan. Parahnya lagi, komunikasi juga tidak ada.

“Kami berada di Indonesia sejak datang pada Januari 2020. Pelatih kepala kami, Shin Tae-yong, adalah pelatih berlevel tinggi di Korea Selatan dan Asia. Prestasinya bagus. Kalian dapat mengeceknya melalui internet terutama Google,” tulis Lee Jae-hong.

“Kami di sini untuk mengembangkan sepak bola Indonesia. Mereka (PSSI) memberitahu dan menginginkan kami melakukan itu. Kami ingin menggelar pemusatan latihan untuk mengembangkan tim. Menurut saya, pemain siap untuk menjalani intensitas latihan yang tinggi,” lanjutnya.

“Tapi, sangat sulit untuk menggelar pemusatan latihan. Dan kami juga tidak tahu kapan kompetisi dan pemusatan latihan dimulai. Tidak ada keputusan untuk jadwalnya dan tidak ada komunikasi,” tuturnya menambahkan.

Padahal, Lee Jae-hong mengaku bahwa tim kepelatihan Timnas Indonesia memiliki tekad yang kuat untuk memajukan sepak bola Tanah Air. Namun, ada saja halangan yang seharusnya bisa diurus oleh federasi.

“Bagaimanapun, kami ingin memajukan sepak bola Indonesia. Indonesia harus mencari cara. Fokus terhadap pengembangan sepak bola. Kami juga menyukai sepak bola,” jelas Lee Jae-hong.

“Sistem adalah yang terpenting. Kami ingin bekerja! Karena kami melihat ada visi besar dalam sepakbola Indonesia,” tegasnya menambahkan.

Lebih lanjut, mantan pelatih fisik FC Seoul ini juga meminta PSSI mengembalikan dirinya bersama tim pelatih Timnas Indonesia ke apartemen. Sebab, sejak dari Spanyol, mereka terus tinggal di hotel.

“Kami juga ingin kembali ke tempat tinggal kami di Indonesia, tidak di hotel lagi,” pungkasnya.