CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, buka suara soal isu desakan percepatan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pasca tragedi di Stadion Kanjuruhan yang meregang 135 nyawa. Ia memilih menghormati.
Seperti diketahui, sudah ada dua klub yang lantang bakal mengirim surat ke PSSI untuk percepatan KLB, yakni Persis Solo dan Persebaya Surabaya.
Namun, Yoyok Sukawi memberi indikasi bahwa PSIS tidak akan mengikuti langkah Persis dan Persebaya. Meski begitu, ia menghormati pilihan kedua klub tersebut karena itu hak mereka sebagai anggota PSSI.
“Mengenai KLB, PSIS menghormati sikap kawan-kawan klub lain karena itu hak sebagai anggota PSSI,” kata Yoyok Sukawi dalam rilis resmi klub.
Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai anggota Exco PSSI itu juga mengingatkan bahwa KLB bisa terjadi kalau yang meminta lebih dari 50 persen anggota PSSI.
Saat ini, baru dua klub yang meminta. Sehingga masih jauh dari 50 persen.
“Namun harus dilaksanakan sesuai statuta yakni jika ada usulan dari 50 persen anggpta PSSI atau 2/3 dari delegasi yang mewakili anggota PSSI,” tuturnya menambahkan.
Meski tidak ikut mendukung aksi desakan KLB, Yoyok Sukawi setuju dengan ide RUPS Luar Biasa PT Liga Indonesia (LIB). Sebab, ini dianggapnya penting demi keberlangsungan kompetisi.
“PSIS mendorong kepada PT. LIB untuk segera melakukan RUPS luar biasa demi kejelasan dan nasib kompetisi BRI Liga 1 2022/2023,” ujar Yoyok Sukawi.
“Karena sebagai klub peserta, kelanjutan kompetisi adalah hal yang sangat penting,” lanjut Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah itu.
“Namun kompetisi juga harus berjalan dengan penuh transformasi dan perbaikan-perbaikan seperti yang saat ini tengah disusun oleh tim Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia. Sepak bola Indonesia harus kembali berjalan jauh lebih baik dari sebelumnya,” tuturnya menutup.