Pada umumnya, seorang pemain sepak bola akan bahagia jika timnya mampu meraih kemenangan. Apalagi bila kemenangan itu diraih di kandang lawan. Namun, hal itu tidak berlaku untuk bek PSS Sleman, Asyraq Gufron Ramadhan.
Gufron justru menangis setelah membantu PSS Sleman meraih kemenangan 3-2 atas Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 Indonesia 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (29/12019).
Dalam konferensi pers, ia mengaku senang timnya mampu meraih kemenangan. Namun, di sisi lain, hatinya tercabik-cabik karena Surabaya adalah tanah kelahirannya.
Terlebih, setelah pertandingan tersebut, suporter Persebaya meluapkan kekecewaan dengan masuk ke lapangan. Papan reklame dibakar, banch pemain dibalik, dan lain-lain.
“Rasanya ada senangnya dan sedihnya. Tapi buat saya banyak sedihnya karena Surabaya pemainnya…,” Gufron tak bisa meneruskan kata-katanya.
Melihat pemainnya menangis, Seto Nurdiyantoro selaku pelatih PSS Sleman, mencoba menenangkan. Ia kemudian menjelaskan bahwa Gufron menangis karena rasa cintanya terhadap Persebaya.
“Gufron secara profesional adalah pemain PSS, sehingga memberikan yang terbaik timnya sekarang. Namun, secara hati dan lahiriah tentu punya jiwa di Persebaya karena lahir dan besar di Surabaya,” jelas Seto Nurdiyantoro.
“Harapannya dari Gufron ini semoga Persebaya semakin berkembang dan semakin meningkat. Sebab, Persebaya adalah salah satu tim legenda di Indonesia,” imbuhnya.
Kemenangan atas Persebaya membuat PSS Sleman kini berada di posisi kelima klasemen sementara Liga 1 Indonesia 2019. Mereka melanjutkan tren tidak terkalahkan dalam empat pertandingan beruntun, sekaligus menjadi tim pertama yang mengalahkan Persebaya di Surabaya musim ini.
Baca juga artikel padu lain yang telah kami sediakan untuk mengisi jiwa bola sepak sejati anda.
Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Robert Rene Alberts Contohkan Malaysia
Alfonso De La Cruz Ceritakan Perbedaan Sepak Bola Indonesia Dengan Malaysia