Pelatih PSIS Semarang, Dragan Djukanovic, buka suara mengenai fenomena banyaknya pemain Liga 1 2021/2022 yang positif virus corona (COVID-19). Menurutnya, ada beberapa faktor, salah satunya adalah karena venue.
Seri keempat di Bali, Dragan Djukanovic menganggap pemain banyak yang ‘aji mumpung’, yakni dengan memanfaatkan momentum untuk berkompetisi sekalian berwisata di Pulau Dewata tersebut.
Dragan Djukanovic pun menyarankan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk menggelar kompetisi di daerah yang bukan tempat tujuan wisata. Ia memberi masukan Liga 1 dikembalikan bertanding di Jakarta atau Yogyakarta.
“Kami bermain di Bali, dan pemain lebih seperti berlibur. Menurut saya, lebih baik bermain di Jakarta atau Yogyakarta itu lebih bagus,” kata Djukanovic dalam konferensi pers, Kamis (3/2/2022), dilansir dari Sportstar.
Cukup banyak memang klub yang pemainnya terpapar COVID-19. Bahkan, saking banyaknya yang positif, dua pertandingan harus ditunda karena jumlah pemain yang tak cukup (minimal 14), yakni Madura United vs Persipura dan Persib Bandung vs PSM Makassar.
Meski demikian, pelatih asal Montenegro itu berharap Liga 1 2021/2022 tidak dihentikan karena kompetisi tinggal dua bulan lagi berakhir. Dia berharap kasus COVID-19 pemain menurun dan terus membaik.
“Badai virus seperti ini cukup normal. Hampir di seluruh dunia kondisinya sama. Sudah selanjutnya lanjut, karena Liga 1 hanya menyisakan dua bulan lagi. Yang penting, semoga situasi lebih membaik,” ujar pelatih 52 tahun itu.
PT LIB dan PSSI telah menggelar rapat mengenai banyaknya kasus COVID-19 yang menerpa pemain pada Rabu (2/2/2021). Hasilnya, Liga 1 2021/2022 akan tetap dilanjutkan dengan catatan klub bisa menerapkan prokes ketat dan tidak membiarkan pemain keluyuran.
Kemudian, PT LIB juga meminta semua klub mendatangkan pemain muda yang sudah didaftarkan di aplikasi SIAP. Ini diharapkan agar klub memiliki pemain minimal 15 orang supaya pertandingan bisa terus dilanjutkan apabila ada yang COVID-19 atau cedera.