CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, merasa geram dengan ulah dengan beberapa klub Indonesia. Sebab, klub tersebut mendekati para pemainnya dengan cara tidak profesional.
Yoyok Sukawi menjelaskan bahwa ada klub yang menggoda anak asuhnya secara personal atau tidak via klub. Pemain tersebut diiming-imingi fasilitas serta gaji yang lebih tinggi.
Padahal, pemain yang sedang didekati tersebut masih terikat kontrak dengan PSIS. Namun, pria yang juga anggota Exco PSSI itu enggan membeberkan nama klub itu.
“Heran. Banyak klub yang katanya profesional, tapi berusaha mendapatkan pemain dengan cara primitif “mbajak”,” tulis Yoyok Sukawi di Twitter pribadinya.
“Padahal sudah jelas pemain masih dalam ikatan kontrak jangka panjang, tetep saja diiming-imingi gaji selangit, fasilitas wah, dan dibujuk untuk membatalkan kontrak,” lanjutnya.
“Bukannya dengan elegan beri penawaran transfer atau penawaran pinjam ke klub asal seperti yang dilakukan klub profesional. Parahnya yang paling kasar caranya justru klub-klub yang katanya paling profesional, paling baik, dan paling segalanya,” tulis Yoyok lagi.
Lebih lanjut, Yoyok Sukawi memberikan apresiasi terhadap skuat PSIS Semarang 2019. Pasalnya, tidak ada satupun dari mereka yang tergoda dengan rayuan-rayuan klub tersebut.
“Salut dengan skuat PSIS 2019, tidak ada yang tergoda apalagi ingin berpaling. Kalian memang layak terus bersama kita 2020. Ujian pertama kita di 2020 adalah loyalitas, hati nurani, dan profesionalitas,” tutup pria asli Semarang itu.
Vocketfc Indonesia juga mengkonfirmasi cuitan Yoyok Sukawi via telepon. Ia memang membenarkan bahwa ada beberapa klub Tanah Air yang mendekati pemainnya dengan cara tidak profesional.
Padahal klub itu profesional dan memiliki dana melimpah. Ia pun menyarankan siapapun klub yang berminat dengan pemain PSIS, harus melayangkan tawaran secara resmi terhadap klub.
“Iya benar, saya tahu karena dicurhati para pemain. Mereka ditawarai fasilitas wah, gaji besar, dan bahkan akan dibelikan rumah. Jangan karena banyak uang terus seperti itu,” kata Yoyok Sukawi.
“Kami sebenarnya terbuka soal transfer. Dulu Badak Lampung menawar Artur Bonai dan akhirnya kami lepas karena mereka menawar dengan resmi. Lalu, ada titik temu dan biaya yang sepakati di situ,” imbuhnya.
Baca juga artikel VOCKET FC edisi bahasa Indonesia lainnya yang telah kami sediakan untuk Anda.
Hanoi FC dan HCMC Jadi Wakil Vietnam Di ASEAN Club Championship 2020