Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, memastikan tidak akan maju dalam pencalonan Exco PSSI periode 2023-2027. Ia merasa tidak elok dan tidak etis.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, (1/10/2022) yang merenggut banyak korban meninggal menjadi alasannya.
Sebagai pemilik saham mayoritas Arema FC, Iwan Budianto merasa keputusannnya ini sebagai bentuk tanggung jawab moral. Ia pun akan pulang ke Malang untuk lebih fokus mengurus tim.
“Rasanya tidak elok dan tidak etis jika saya kembali duduk di Exco PSSI. Itu sebabnya saya tidak mau mencalonkan dan tidak bersedia dicalonkan,” ujar Iwan Budianto di laman resmi PSSI.
Lebih lanjut, ia berharap Kongres Luar Biasa (KLB) bisa berjalan lancar. Ia meminta kepengurusan PSSI periode 2023-2027 bisa membawa sepak bola Indonesia lebih baik dan menjalankan amanah dari para voters.
“Siapapun yang terpilih menjadi ketua umum, wakil ketua umum, dan Exco PSSI 2023- 2027 bisa menjalankan amanah yang telah diberikan oleh pemilik suara,” imbuhnya.
Arema FC tengah dalam kondisi sulit pasca Tragedi Kanjuruhan. Mereka sudah ditolak oleh beberapa kota saat hendak menjalani sanksi Komdis PSSI, terbaru adalah Bantul dan Semarang.