Anggota Exco PSSI, Hasani Abdulgani, memastikan batal menaturalisasi pemain FC Copenhagen keturunan Indonesia, Kevin Diks. Keputusan tersebut dibuat atas permintaan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Dalam penjelasan Hasani, Shin Tae-yong menganggap Kevin Diks berposisi sama dengan Sandy Walsh, yakni fullback kanan. Oleh karena itu, pemain 25 tahun itu diganti pemain keturunan dengan posisi lain.
Pilihan Shin Tae-yong kemudian jatuh pada pemain Go Ahead Eagles, Ragnar Oratmangoen. Pemain berdarah Maluku ini masih 23 tahun. Ia bisa bermain sebagai gelandang serang, penyerang, atau winger.
Namun, pemain yang sudah mengemas dua assist dari 17 pertandingan Eredivisie Belanda musim 2021/2022 itu belum memberikan jawaban.
“Oleh karena posisi Kevin Diks dianggap sama dengan Sandy Walsh, akhirnya Shin Tae-yong menukar Diks dengan Ragnar Oratmangoen,” ujar Hasani melalui akun Instagram pribadinya @hasaniabdulgani, Rabu (22/12/2021).
“Sampai hari ini, dokumen yang sudah 90% lengkap baru dari Jordi Amat dan Sandy Walsh. Sedangkan Mees Hilgers belum lengkap. Oratmangoen masih belum kasih kabar,” lanjutnya.
Pemilihan Shin Tae-yong terhadap Ragnar Oratmangoen sepertinya disesuaikan dengan kebutuhan Timnas Indonesia. Eks pemain SC Cambuur itu bisa menambah opsi untuk mengisi lini tengah atau penyerangan skuat Garuda.
Saat ini, Timas Indonesia memiliki winger-winger top seperti Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, Irfan Jaya, dan lain-lain. Namun, dengan adanya Ragnar Oratmangoen, tentu Shin Tae-yong akan semakin leluasa untuk menentukan pilihan sesuai kebutuhan strategi.