Yevhen Bokhashvili membuat keputusan besar dalam kariernya pada 2019. Ia meninggalkan negaranya Ukraina dan terbang sejauh 9.533 km untuk berkarier di Indonesia bersama PSS Sleman.
Keputusan tersebut terbilang cukup berani karena jarak yang begitu jauh dan dirinya belum pernah ke Indonesia sebelumnya. Ia pun menjadi pemain Ukraina pertama di Liga Indonesia.
Terkait keputusan itu, Yevhen menceritakan awal mulanya kepada media Ukraina, Football. Salah satunya adalah karena cedera cincin inguinal atau semacam hernia yang mengharuskan dirinya menjalani operasi.
Kondisi itu membuat klub Yevhen sebelumnya, FK Minks, kurang berminat untuk menegosiasikan kontrak dan malah menurunkan nilai kontrak dari sebelumnya.
“Aku mungkin tidak akan pernah sampai di Indonesia jika tidak menjalani operasi pada cincin inguinal. Sebelum Indonesia, saya bermain di Minsk. Saya juga mengatakan bahwa musim itu cukup bagus,” kata Yevhen.
“Di tengah kejuaraan, Minsk memiliki striker yang tidak mereka sukai. Saya bergabung tim, putaran kedua sudah dimulai, jadi saya harus cepat bergabung tim. Saya mencetak lima gol dari 12 laga. Musim yang bagus,” lanjut eks striker Timnas Ukraina U-21 itu.
“Hanya di laga terakhir, itu cukup dingin dan kami bermain di salju, itu licin. Seorang pemain menarik pangkal paha saya. Dokter di Minks mengatakan bahwa saya akan istirahat selama sebulan dan semua akan baik-baik saja,” ujar pemain kelahiran Dnipro itu.
“Saya ditawari kontrak baru, tetapi saya tidak menandatanganinya karena sedang libur. Saat liburan, saya mulai berlatih secara individu dan merasa sakit. Saya diperiksa lagi dan memutuskan bahwa saya perlu operasi cincin inguinal. Karena itu, Minsk sudah kurang mau bernegosiasi dan menawarkan kontrak yang rendah,” imbuhnya.
Yevhen kemudian menolak sodoran kontrak rendah dari FK Minsk dan memutuskan untuk melakukan operasi pada Februari 2019. Setelah operasi, ia berpikir akan menganggur sejenak hingga jendela transfer dibuka. Namun, striker 27 tahun ini tiba-tiba mendapat telepon dari seorang agen di Indonesia.
Beruntung Liga 1 2019 ketika itu bergulir pada Mei. Dengan jeda sekitar tiga bulan dari operasi, Yevhen sudah pulih dari hernia dan bisa tampil maksimal ketika membela PSS Sleman.
“Saya menolak untuk gabung Minsk lalu memutuskan untuk dioperasi. Lalu saya ada pilihan: tinggal di Ukraina dan menunggu jendela transfer dibuka. Saya tidak berpikir bahwa sebelum musim panas saya tidak akan pergi ke mana pun karena saya melakukan operasi di Februari,” terang Yevhen.
“Seorang agen menelpon dari Indonesia dan mengatakan liga di sana dimulai Mei, bukan Maret seperti di Ukraina. Dia mengatakan bahwa tidak mungkin membawa saya dengan cedera,” lanjutnya.
“Tapi ini tidak masalah karena saya dapat pulih dalam beberapa bulan. Dia mengatakan bahwa saya bisa bermain setahun dan jika tidak suka bisa pergi ke tim lain. Saya pikir hal utamanya adalah berlatih setelah cedera,” tuturnya menambahkan.
Yevhen pun membuktikan kualitasnya bersama PSS Sleman di Liga 1 2019. Pada musim perdananya, ia sukses mengemas 16 gol dan menjadi pencetak gol terbanyak keempat di kompetisi. Ia juga mendapat perpanjangan kontrak dari PSS Sleman.
Baca juga artikel VOCKET FC Indonesia lainnya yang telah kami sediakan untuk Anda
Liga Vietnam Kembali Bergulir 5 Juni 2020, Format Kompetisi Berubah
Indonesia Punya Kiper-kiper Bagus Yang Layak Main Di Klub Luar Negeri