Persela Lamongan dibuat bingung mengenai hasil tes PCR COVID-19 vendor PT LIB menjelang pertandingan melawan Persebaya Surabaya, Kamis (10/2/2021). Bagaimana tidak, dari hasil yang semula semua negatif berubah menjadi 11 yang positif.
Sebanyak 11 positif tersebut terdiri dari pemain dan ofisial. Kejadian yang sangat tidak profesional tersebut diungkapkan salah satu ofisial Persela, Danu Akram, melalui story Instagram pribadinya.
Adapaun vendor swab PCR COVID-19 dari PT LIB tersebut beralasan salah ketik terkait adanya perubahan tersebut. Padahal, skuat Persela sudah melakoni sesi latihan pagi selama 30 menit.
“Pagi ini tim sudah berkumpul untuk latihan ringan sebagai persiapan menghadapi match nanti malam berdasarkan hasil yang keluar dari vendor swab LIB menyatakan semuanya sudah negatif,” tulis Danu.
“Berjalan 30 menit latihan, vendor tersebut mengirimkan kembali hasil terbaru yang katanya ‘salah ketik’ dengan menyertakan 11 pemain dan official yang dinyatakan positif,” lanjutnya.
Persela pun kecewa dengan ketidakprofesionalan dari tes swab PCR tersebut. Sebab, apa yang dilakukan vendor itu bisa membahayakan banyak orang.
Pasalnya, Persela sudah melakukan sesi latihan bersama mereka yang positif selama 30 menit, yang mana pastinya ada interaksi di lapangan.
“Hal-hal seperti ini sungguh berbahaya mengingat interaksi antar pemain dan official yang terjadi saat latihan ringan yang tentunya dilakukan berdasarkan hasil swab tersebut,” tulis Danu lagi.
“Saya kira ini menjadi suatu hal yang sangat tidak profesional dikarenakan akan berdampak pada minimnya waktu persiapan tim untuk mempersiapkan pasukan beserta mempertanyakan kredibilitas vendor beserta liga dalam pendataan dan penanganan gelombang ke-3 covid dalam kompetisi. Aneh tapi nyata,” lanjutnya.
Belum ada pernyataan dari PT LIB terkait keluhan Persela. Namun, kasus swab PCR COVID-19 seperti ini bukan kali pertama terjadi di Liga 1. Sebelumnya, ada Persebaya Surabaya yang buka suara karena hasil swab dari vendor PT LIB berbeda dengan hasil yang dilakukan seara mandiri.