Teka-teki masa depan Seto Nurdiyantoro terungkap sudah. Setelah tak dipertahankan oleh PS Sleman, ia resmi menjadi pelatih baru klub Liga 2 2020, PSIM Jogja.
Seto Nurdiyantoro pun telah diperkenalkan oleh manajemen PSIM di Monumen PSSI, Wisma Soeratin pada Rabu (29/1/2020) siang WIB.
CEO PSIM, Bambang Susanto, berharap kedatangan Seto Nurdiyantoro tak hanya bisa mengangkat prestasi tim, melainkan juga sebagai pemersatu suporter di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Seperti diketahui, selama ini pendukung PSIM dikenal tidak akur dengan suporter klub DIY lainnya, PS Sleman.
“Mas Seto ini adalah aset dari DIY. PSIM menyelamatkan aset dari daerah,” kata Bambang Susanto, dikutip dari Tribun Jogja.
“Kami berharap sekali rivalitas yang terjadi beberapa tahun terakhir antar suporter mampu teratasi dengan kedatangan mas Seto ini,” imbuhnya.
Seto Nurdiyantoro sendiri punya pengalaman membawa PS Sleman juara Liga 2 2018. Namun, ia tidak bisa menjamin memberi hal serupa di PSIM. Ia hanya berjanji akan melakukan yang terbaik.
“Saya ini asetnya DIY. Saya ini bukan Sleman, bukan Jogja, bukan Bantul, saya asetnya DIY,” kata Seto Nurdiyantoro, dilansir dari Goal.
“Dengan hadirnya saya, saya tidak bisa menjamin PSIM lebih bagus, PSIM masuk Liga 1, saya juga tidak bisa menjamin. Tapi dengan kerja keras kami, mungkin itu yang akan membuat PSIM lebih berprestasi,” lanjutnya.
“Kepada suporter, jangan punya keinginan muluk-muluk. Tidak ada jaminan ke sana [promosi]. Tapi harapannya bisa semoga lebih bagus,” tuturnya menambahkan.
PSIM Jogja bukan klub asing bagi Seto Nurdiyantoro. Semasa masih aktif sebagai pemain, ia pernah membela tim berjuluk Laskar Mataram itu selama tiga periode, yakni pada 1995-1998, 2005-2009, dan 2011-2013.
Baca juga artikel VOCKET FC edisi bahasa Indonesia lainnya yang telah kami sediakan untuk Anda.
3 Tim Terdepak, Asia Tenggara Cuma Punya 2 Wakil Di Liga Champions Asia 2020
Skuat Diliburkan, Timnas Indonesia U-16 Akan Lanjutkan TC Di Yogyakarta
Eks Ajax Amsterdam, Geoffrey Castillion Jalani Trial Di Persib Bandung