Manajemen Arema FC mengambil langkah cepat dengan langsung menghentikan kerja sama dengan situs yang diduga berbau judi pasca adanya pelaporan ke pihak berwajib.
Seperti diketahui, sebelumnya Rio Johan Putra selaku akademisi yang mengaku pecinta sepak bola melakukan pelaporan tiga klub Liga 1 ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri.
Tiga klub itu adalah Arema FC, PSIS Semarang, dan Persikabo Bogor. Sebab, di jersey klub tersebut terpampang situs yang diduga merupakan situs judi.
Dalam laporannya yang bernomor LP/B/0473/VIII/2022/Bareskrim, ia menilai bahwa tiga klub ini turut dalam mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik yang memiliki muatan perjudian juncto perjudian.
Atau memberi kesempatan perjudian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat 2 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Jo Pasal 303 KUHP.
Setelah mendapat pelaporan itu, Arema FC melalui Manajer Bisnis Yusiral Fitriandi mengatakan bahwa pihaknya sebenarnya tidak tahu bahwa itu adalah situs yang diduga berbau judi. Pasalnya, sejak awal, pihak Arema FC tahunya adalah situs sepak bola nasional.
“Kami sampaikan permohonan maaf dan perlu kami tegaskan bahwa salah satu sponsor kami sejak awal kami sampaikan bahwa etentitasnya sebagai situs sepakbola nasional. Dan untuk sharing informasi tentu dibutuhkan,” kata Yusiral Fitriandi di laman resmi klub.
Yusiral Fitriandi pun menegaskan bahwa posisi Arema FC adalah pihak yang ditawarkan kerja sama, bukanlah pihak pengelola situs. Sehingga tidak memiliki kewenangan dan tanggung jawab terkait isi situs tersebut.
Kini, setelah tahu, Arema FC memutuskan untuk menghentikan kerja sama dengan situs tersebut serta menurunkan segala materi iklan yang sebelumnya terpasang.
“Kami sangat menghormati ada pihak yang melaporkan konten situs tersebut yang dianggap melanggar norma hukum. Dan kami tentunya perlu menjelaskan posisi kami, hanya sebagai pihak yang ditawarkan untuk bekerjasama iklan,” ujar pria yang akrab disapa Inal itu.
“Kami pertimbangkan untuk melakukan pemutusan kontrak untuk menghargai proses hukum yang berjalan. Sekaligus kami akan mulai menurunkan materi iklan yang sebelumnya terpasang,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Yusiral Fitriandi menjelaskan bahwa Arema FC siap untuk melakukan upaya pro aktif supaya persoalan bisa disikapi secara obyektif ddan bijaksana oleh berbagai pihak.
“Sekali lagi, secara obyektif, klub hanya sebagai obyek pemasangan promosi situs, bukan pengelola. Semoga penjelasan ini dapat memberikan khasanah pemahaman yang obyektif untuk kita semua,” tutup Yusiral Fitriandi.