Pelatih PSM Makassar, Bojan Hodak, baru-baru ini melakukan sesi wawancara dengan media Kroasia, Jutarnji. Salah satu hal yang dibahas adalah kualitas sepak bola Indonesia dan Malaysia.
Bojan Hodak menilai pemain dari Indonesia dan Malaysia sama-sama mengandalkan kecepatan berlari dalam bermain sepak bola, tetapi buruk dalam hal stamina. Sehingga setelah menit ke-60, mereka sudah kelelahan.
Namun, bagi Bojan Hodak yang baru beberapa bulan di Indonesia, menilai pemain-pemain Malaysia masih lebih baik dari pemain Indonesia di segi teknis dan taktik.
“Secara fisik jauh dari Eropa. Mereka banyak berlari, tetapi kelelahan setelah 60 menit. Secara teknis dan taktik, Malaysia sedikit lebih baik,” kata Bojan Hodak.
Di sisi lain, Bojan Hodak memuji ‘kegilaan’ masyarakat Indonesia terhadap sepak bola. Sebab, para suporter klub selalu hadir mendukung tim kesayangan, bahkan saat latihan sekalipun.
“Orang-orang suka sepak bola, di Indonesia mereka sedikit lebih gila. 8.000 penggemar datang ke sesi latihan, mereka membawa petasan dan drum,” ujar Bojan Hodak.
“Saya harus menutup sesi latihan karena saya membuat kebisingan, para pemain tidak bisa mendengar saya. Lucunya adalah semakin aku berteriak, semakin keras mereka bermain drum,” imbuhnya.
Bojan Hodak memang lama berkarier di Malaysia, yakni sekitar delapan tahun, sebelum datang ke Indonesia untuk menjadi pelatih PSM Makassar di Liga 1 2020.
Selama di Negeri Jiran, pelatih asal Kroasia ini telah menangani berbagai klub seperti Kelantan FA, Johor Darul Ta’zim (JDT), dan Penang FA. Ia juga pernah melatih Timnas Malaysia U-19.
Baca juga artikel VOCKET FC Indonesia lainnya yang telah kami sediakan untuk Anda
Kritik Luis Milla Untuk PSSI: Jangan Memikirkan Kepentingan Segelintir Saja
Pernah Kecewa Soal Gaji, Robert Rene Alberts Tak Akan Latih Arema Lagi