Azrul Ananda membuat keputusan kejutan. Ia memutuskan mundur dari posisinya sebgai Presiden dan CEO Persebaya Surabaya pada Jumat (16/9/2022) siang WIB.
Keputusan tersebut disampaikan oleh Azrul Ananda dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung di YouTube Persebaya.
Azrul Ananda mundur sebagai jawaban dari protes Bonek usai skuat Bajol Ijo kalah 1-2 dari RANS Nusantara FC dalam laga terbaru Liga 1 2022/2023.
Meski mundur dari CEO dan Presiden Persebaya, Azrul Ananda menegaskan tidak akan lari dari tanggung jawab.
Segala tanggungan dan lain-lain bakal Azrul Ananda selesaikan sebelum dirinya benar-benar sah secara administratif bukan lagi CEO dan Presiden Persebaya.
“Saya akan mengundurkan diri sebagai CEO Persebaya. Semua tanggung jawab, semua tanggungan dan beban-beban akan kami selesaikan sebaik mungkin,” kata Azrul Ananda.
“Kami akan menyelesaikan secara legal sebaik mungkin, dengan positif dan sebaik-baiknya,” lanjutnya.
“Yang kenal saya tau reputasi saya. Saya tidak akan melarikan diri dari tanggung jawab. Saya akan menuntaskan musim ini dengan sebaik mungkin,” tuturnya menambahkan.
Azrul Ananda memimpin Persebaya sejak akhir 2017. Trofi satu-satunya dalam kepemimpinannya adalah juara Liga 2 2017, sekaligus promosi ke kasta tertinggi.
Di Liga 1, Persebaya di bawah Azrul Ananda sebenarnya tidak begitu buruk. Liga 1 2018 (finis posisi 5), Liga 1 2019 (posisi 2), Liga 1 2021/2022 (posisi 5).
Hanya saja, di Liga 1 2022/2023, performa Persebaya memang sedang buruk setelah ditinggalkan banyak pemainnya di musim sebelumnya. Skuat Bajol Ijo baru menang tiga kali dari 10 laga, sisanya enam kali kalah dan satu imbang.