Liga 1 2021/2022 telah menyelesaikan pekan pertama. Namun, ada begitu banyak hal yang menjadi sorotan, salah satunya adalah mengenai nama staf pelatih di daftar susunan pemain (DSP) yang tidak sesuai.
Di Persipura Jayapura, Fison Merauje yang merupakan pelatih kiper ditulis kitman. Pelatih kiper Persib Bandung, Luis Passos, ditulis video teknikal analis di DSP.
Kemudian ada pelatih kiper Bali United, Marcelo Da Silva Pires, yang ditulis sebagai penerjemah. Begitu pun pelatih kiper Arema FC, Felipe Americo, yang ditulis sebagai penerjemah.
Kejanggalan nama-nama tersebut di DSP diduga bukan ketidaksengajaan, tetapi karena lisensinya yang ‘bermasalah’ atau tidak sesuai dengan regulasi Liga 1 musim 2021/2022.
Pengamat sepak bola, Tommy Welli atau Bung Towel pun tidak segan menyebut ini sebagai akal-akalan klub untuk ‘mengelabuhi’ regulasi supaya nama-nama itu tetap bisa berada di bench.
Di tengah kesimpangsiuran ini, Bung Towel mendesak ‘si pembuat aturan’ harus muncul supaya tidak memunculkan kegaduhan. Ia ingin PSSI dan direktur teknik muncul untuk meluruskan.
“Ini melanggar aturan, tidak ada apresiasi terhadap profesi padahal ambil lisensinya itu berat, dobel. Dan ketiga tidak ada kejujuran terhadap diri sendiri,” kata Bung Towel di YouTube pribadinya.
“Sekarang, yang menetapkan dan menggodok regulasi bicara, supaya tidak memunculkan kegaduhan seperti ini, dijelaskan. Direktur teknik munculah, bicara, luruskan duduk persoalan ini supaya tidak simpang siur,” lanjutnya.
“Sehingga klub tidak cari alasan, cari dalih, apa ya supaya pelatih kiper bisa duduk di bench. Padahal pelatih kiper yang sudah memenuhi aturan kan rileks-rileks aja,” tuturnya menambahkan.