Oki Dwi Putra, wasit yang memimpin pertandingan Persija Jakarta vs Arema FC dalam pertandingan lanjutan Liga 1 2021/2022 di Stadion Manahan, Solo, Minggu (17/10/2021), tengah mendapat sorotan publik sepak bola Tanah Air.
Wasit 37 tahun tersebut membuat beberapa keputusan yang cukup membingungkan dalam pertandingan tersebut yang membuat kedua kubu dirugikan. Setidaknya, ada tiga keputusan yang mencuri perhatian netizen.
1. Abaikan pelanggaran M Rafli terhadap Rio Fahmi
Pemain Persija, Rio Fahmi, dijatuhkan oleh M Rafli di kotak penalti Arema FC pada menit ke-41. Dalam tayangan ulang, terlihatada dorongan dari belakang yang membuat Rio tersungkur.
Namun, Oki Dwi Putra memilih untuk play-on.
2. Kartu Merah Kushedya Hari Yudo
Kushedya Hari Yudo terjatuh di kotak terlarang Persija pada menit ke-68 usai dijatuhkan pemain Persija. Dalam tayangan video, ada benturan kaki dengan kaki yang membuat striker Timnas Indonesia itu terjatuh.
Namun, Oki memiliki pandangan lain. Ia melihat Kushedya Hari Yudo melakukan diving dan memberikan kartu kuning kedua yang berujung kartu merah.
3. Gol Marko Simic dianulir
Gol Marko Simic yang dianulir mungkin menjadi keputusan yang paling ramai dibicarakan. Sebab, golnya di masa injury time dianulir karena alasan yang mungkin membuat bingung banyak orang.
Pasalnya, Simic berhasil mencetak gol dalam posisi onside dan menendang bola sebelum bertabrakan dengan kiper Arema FC, Adilson Maringa. Mungkin Oki Dwi Putra melihatnya sebagai pelanggaran sehingga gol dianulir.
Sebab, jika melihat dari posisi Oki Dwi Putra saat kejadian, dia berada di belakang Simic dan di luar kotak penalti sehingga pandangannya mungkin kurang jelas tak seperti sudut pandang televisi yang menyorotnya dari samping.
Tanggapan kedua pelatih
Pelatih Persija Jakarta, Angelo Alessio, kurang puas dengan keputusan wasit Oki Dwi Putra. Saat konferensi pers, ia turut menyinggung soal Rio Fahmi yang harusnya mendapat penalti dan gol Simic yang seharusnya tidak dianulir.
“Sulit mengatakan sesuatu tentang ini sebab saya pikir kami tidak meminta bantuan dari wasit, namun menginginkan keputusan yang benar,” kata Alessio, dikutip dari Bola.com.
“Pada babak pertama, seharusnya kami mendapatkan penalti. Lalu kami mencetak gol lewat Simic. Kemudian hanya ada tambahan waktu tiga menit. Saya pikir itu sangat sebentar,” lanjutnya.
“Inilah sepak bola. Oke. Namun, saya tidak terbiasa dengan situasi ini. Kami memang kalah, namun kami tidak pantas mendapatkan hasil seperti ini,” jelas Alessio.
Sementara itu, Eduardo Almeida selaku pelatih Arema FC tidak terlalu mempermasalahkan kartu merah Kushedya Hari Yudo. Dia memilih untuk menghormati keputusan wasit.
“Kami cukup efektif memanfaatkan setiap momen meski kehilangan satu pemain di babak kedua. Wasit melakukan tugasnya sendiri, begitu pula saya (sebagai pelatih). Jadi, saya tidak akan memberi komentar apa pun tentang wasit,” ujar Almeida, dilansir dari Bolaskor.