Pelatih asal Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, belum bisa berbicara banyak pada musim perdananya di Liga Super Malaysia musim 2020. Sabah FA, klub yang ditukanginya, finis di posisi bawah.
Sabah FA menutup Liga Super Malaysia musim ini dengan finis di urutan ke-10 atau nomor tiga dari bawah di atas PDRM FA dan Felda United. Tim Kota Kinabalu itu cuma mengumpulkan sembilan poin dari 11 laga.
Kondisi tersebut membuat posisi Kurniawan sebagai pelatih Sabah FA pada musim depan mulai terancam. Apalagi pelatih Sabah FA sebelumnya, Julius Ating, akan segera menyelesaikan lisensi AFC Pro.
Sebagai informasi, Julius Ating adalah pelatih yang membawa Sabah FA promosi ke Liga Super Malaysia 2020. Namun, dikarenakan lisensinya belum AFC Pro, dirinya tidak bisa mendampingi Sabah di kasta tertinggi sepak bola Malaysia.
Alhasil, dirinya harus turun pangkat menjadi asisten pelatih, kemudian Sabah FA mendatangkan mantan penyerang Timnas Indonesia tersebut untuk menangani tim berjuluk The Rhinos tersebut.
Meski demikian, Kurniawan Dwi Yulianto tetap berpeluang menangani Sabah FA pada musim depan. Sebab, menurut manajer Sabah FA, Henry Saimpon, eks asisten Indra Sjafri itu dianggap sudah paham dengan kondisi tim.
“Bagus juga kalau dia (Kurniawan) dipertahankan karena sudah tahu situasi pemain,” kata Henry Saimpon dilansir dari Stadium Astro.
“Mungkin sekarang dia sudah semakin mengetahui kelemahan dan kekuatan tim. Dia mempunyai rencana, dan bisa tetap [melatih] tim ini,” tuturnya menambahkan.
Kurniawan Dwi Yulianto sendiri berharap bisa dipertahankan oleh Sabah FA, setidaknya satu tahun lagi. Ia ingin membuktikan bahwa dirinya bisa membuat Sabah FA lebih berprestasi pada musim depan.