Timnas Futsal Indonesia tampaknya benar-benar bakal absen di SEA Games 2021. Sebab, Kemenpora memastikan tidak memberangkatkan cabor meski bersedia berjuang mandiri atau pakai uang sendiri.
Hal ini disampaikan oleh Ketua tim review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Prof. Dr. Moch. Asmawi.
Asmawi menegaskan bahwa pemerintah hanya akan memberangkatkan 31 cabor yang terpilih dengan total 738 orang kontingen dengan rincian 476 atlet, 207 ofisial dan tenaga pendukung 55 orang.
Adapun alasan mengapa Kemenpora ogah memberangkatkan tim yang pakai uang sendiri, ini dikarenakan kontingen SEA Games 2021 merupakan tanggung jawab pemerintah.
“Ini tanggung jawab pemerintah, bagaimanapun juga ini kebijakan pemerintah. Jadi sudah diputuskan, yang mandiri ini tidak diberangkatkan,” ujar Asmawi di laman resmi Kemenpora.
Asmawi pun tahu ada protes dari beberapa cabor karena tidak diberangkatkan ke SEA Games 2021. Namun, ia menegaskan pemilihan cabor sudah sesuai data dan track record prestasi.
Oleh karena itu, hanya cabor yang berprestasi yang dikirim, karena hal ini menggunakan anggaran negara di tengah fokus pemerintah dalam memulihkan ekonomi pasca pandemi.
“Yang kita berangkatkan ini ada rekam jejak prestasi. Jadi ada kategori emas dan perak,” tuturnya menambahkan.
Futsal menjadi salah satu cabor yang tidak diberangkatkan Kemenpora ke SEA Games 2021, meski baru-baru ini Muhammad Albagir cs menjadi runner-up di Piala AFF Futsal 2022.
Padahal, Hary Tanoesoedibjo selaku Ketua Federasi Futsal Indonesia (FFI) bersedia memberangkatkan tim Futsal secara mandiri, tanpa minta uang pemerintah.
“Usulan kami tidak akan memberatkan Pemerintah Indonesia karena keberangkatan team Futsal akan dibiayai secara mandiri,” ujar Hary di laman resmi FFI.
Namun, dengan pernyataan dari Asmawi itu tampaknya sulit bagi Timnas Futsal Indonesia mendapat persetujuan, kecuali memang Kemenpora bersedia untuk tidak kolot dan mau mendengarkan aspirasi masyarakat.